Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Alhamdulilah, puisi kedua yang saya terbitkan di kompasiana mendapatkan respon positif dari teman-teman kompasiana sama seperti puisi pertama.

Tema : Peringatan di Dunia

Petuah

(Tulis, 5 Januari 2013)



FIKSI | 05 January 2013 | 12:05
[1]
Bagi mereka yang berlulur khilaf saat lampau,
Langkah sumbang mengacapi perjalanan tanpa penghujung
Luruh sebagai dosa.
Mungkin, sudah melekat lengket lantaran tiada fitrah yang mengucap
Bibir kecap berlumur dosa yang acap di tanam pada masa perawan
Panen dosa di tuai jelang masa tua
Dimana, kubur memanggil ! dan langkah perkasa tinggal cerita yang hangus oleh waktu.
[2]
Siapa muda yang membaca ?
Berjagalah pada mulut yang acap lupa diri
Mungkin, khilaf suah singgah tanpa sadar.
Bergegaslah dengan ragamu. Ambil wudhu !
Sujudlah, sembari merapalkan tobat.


Siapa yang menilai tulisan ini? 5

KOMENTAR BERDASARKAN : 

5 January 2013 12:39:36
kereenn!! syarat akan makna puisinya.. semangat berkarya, ya!!

5 January 2013 14:04:50
Insya Allah..

5 January 2013 16:53:42
oke mbak bro! salam kenal

5 January 2013 20:23:54
wah, insfiratif
*Mampir juga ya ke lumbung aksaraku.

6 January 2013 08:47:49
Sangat tegas sekali diujung akhir puisinya. Lanjutkan berkarya

6 January 2013 14:10:46
bagus (y)

6 January 2013 21:10:41
ditunggu tulisan terbarunya