Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Menari sembari tertawa disaksikan pasir yang nyaman menyapa kaki.
Berikut belaian hangat angin laut yang tenggan-tenggan menyrempet dan memeluk dengan malunya . . .

Kaki dan tubuh kecil ini tertawa lincah menikmati.
Kataku lirih dalam hati ;
"Semoga dunia mau mengerti, saya tidak lari/menghindar, melainkan melepaskan cekikan berat yang bernaung dipundak.
Inilah, sejenak menjauh dari yang namanya penat. Hanya itu!"