Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Tulis, 18/02/2013 0:08

Event lomba puisi berantai yang diselenggarakan oleh sebuah grup di sebuah jejaring sosial facebook yang waktunya hanya 3 jam saja. Pukul 21:52 postingan awal puisi dari admin/KP grup disiapkan untuk kelompok saya, dan alhamdulilah sebelum batas waktunya (jam 1 pagi), kelompok saya dapat menyelesaikan puisi berantai tersebut.
  • Puisi berantai adalah puisi yang dituliskan secara beramai-ramai dengan satu tema. caranya dengan melanjutkan secara terus-menerus dari penulis satu ke penulis selanjutnya.
  • Dalam satu kelompok harus ada koordinator yang mengatur giliran posting dan mengarahkan teman-temannya agar rantai puisinya tetap bersambung hingga akhir. Giliran posting ditentukan bersama-sama dalam kelompok masing-masing.
  • Tiap peserta menulis 2-4 baris per posting. Satu peserta maksimal 5 kali posting. Jadi, akan terbentuk kurang lebih 5 x 5 = 25 puisi pendek yang sambung-menyambung.
  • Panjang kalimat/baris terserah, tapi tiap baris/kalimat maksimal 8 kata. Kalimat puisinya harus efektif, padu, dan memiliki rima yang indah, tidak asal tulis, memperhatikan kaidah EyD, dan harus berkaitan dengan puisi sebelumnya.
  • Yang jadi tantangan adalah kepiawaian setiap kelompok menyambung puisi pertama yang diberikan admin/KP menjadi rantai puisi yang indah.
  • Puisi yang diposting terakhir tidak boleh terkesan menggantung, tapi harus seakan menjadi ending dari rangkaian itu.
Dalam lomba ini saya adalah anggota dari kelompok 13.
 
Syukur alhamdulilah semuanya berjalan lancar. Walaupun ada beberapa kendala seperti berhalangan hadir salah satu anggota dalam kelompok, percecokan kecil di dalam kelompok karena adanya miskomunikasi (Salah 1 hal yang membuat saya gondok mulanya. Sebenarnya ini terjadi karena kurangnya pedekate dalam kelompok yang dikarenakan susahnya komunikasi antar anggota sebelum lomba dimulai, syukur rasa tanggung jawab masih berdegub di dalam kelompok ini. Sehingga semuanya dapat teratasi dan lomba pun dapat terselesaikan dengan baik.).
Lomba ini cukup menguras tenaga, pikiran, bahkan waktu. Tapi, cukup seru, sangat memacu adrenalin, dan baik untuk mengasah kemampuan otak dalam berfikir (menurut saya pribadi)!
Nantinya, menang atau kalah pada hasil akhirnya tidak menjadi masalah.

LOMBA PUISI BERANTAI (LPB) 002 - SABTU, 16 FEBRUARI 2013 - HASIL PUISI KEL. XIII


Puisi Awal dari Admin/KP:
Sekeping kebodohan, sebaiknya segera saja kita tertawakan
Agar ia tak lama-lama meretakkan tangisan.
Mungkin memang lebih baik tanpamu
Seperti ketika aku belum mengenalmu.

Diyah Ayu Saraswati:
segalanya membuncah ketika kau membahasakan ketiadaan,
dan hati ini kau koyak begitu saja!
pantaskah aku meratap? menangis tersedu-sedu . . .
ah...ini bodoh. rutuk hatiku dalam sunyi!

 
LaiLa Wardani Sembiring:
Semakin lama, ku merasa semakin terbodoh karena dirimu
Tapi kupikir! Melupakanmu jauh lebih baik daripada mengingatmu.
Kita sudah jelas berbeda! Kastamu begitu tinggi
Tapi, aku? Tidak!

RahmiIlhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:
Jiwa-jiwa yang kelabu membawaku terbang
Menyentuh dan menepis
Bayangmu yang kian mengiris
Dan angin ajari aku untuk melupakanmu


Imelda Guzel:
yang kurasa hanya kalut yang berkesudahan.membawa bayangan yg tak ada artinya tuk dilihat bahkan tuk diraih.menoleh mengembalikan lagi jiwa yang sudah berkeping-keping rapuh tuk disatukan.semuanya sudah tak mungkin lagi!

Diyah Ayu Saraswati:
tiada arah yang bisa membawa kisah ini,
sungguh aku meratap merana, miris teriris!
hanya luka mengangah yang terurai.

dalam mata keluargamu aku jelata!

 
LaiLa Wardani Sembiring:
Seketika tangisan piluku membuncah
Membayang akhir dari kasih percintaan kita
Sungguh! Aku tak rela berpisah denganmu
Perbedaan membuat kisah cinta bahagia menjadi memilukan

Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:
lalu sesekali aku menatap keluar jendela
Bayangmu masih ada disana
Mengapung dalam kepiluanku
cinta, beginikah susahnya??

Imelda Guzel:
apa lagi yang bisa terucap? Rasanya lidah sudah kelu dan hati sudah beku.menyesakkan sanubari hanya karna ego dan prinsip yg memaksaku harus memilih...bertahan atau menyerah.

Diyah Ayu Saraswati:
kita adalah bait-bait kisah pilu,
terjalin melalui hati, namun terputus dalam jurang kasta.
apalagi yang bisa kita sajikan terhadap dunia?

inilah cinta terlarang, cinta kita. sakit menjerit!


LaiLa Wardani Sembiring:
Mengapa harus ada jurang pemisah?
Menyakitkan! Menyakitkan!
Sunggu ini tak adil bagiku
Cinta terlarang, membuyarkan mimpi-mimpi indah kita

Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:

dan bunga-bunga yang harusnya
Ku hirup harum-harumnya
membekas menambah ngilu
Merasuk dan menyeret bertalu

Imelda Guzel:
menembus hingga dipalung jiwaku.mencoba tetap tegar tapi hati berkata lain.mau melawan tapi harga diri taruhannya.mencoba sabar namun logika tak bisa menolak gejolak emosi yg mempertentangkan antara adat dan perasaan!

Diyah Ayu Saraswati:
entah jawaban apa yang akan di bawa takdir!
kebodohan ini akan menancapkan luka pada akhir.
dalam episode yang di gurat oleh takdir.

ya, tentang perihal cinta yang salah, cinta kita.


LaiLa Wardani Sembiring:
Cinta suci yang kita tanam menjadi kusam
Rasa sayang yang di pupuk kini menjadi tak berarti
Semua berubah karena sudut pandang yang berbeda
Aku dan kau! Mungkinkah bersatu?


Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:
memilah-milah kata-kata yang harusnya
Aku persembahkan terakhir untukmu
Sebelum aku mengakhiri cinta denganmu,
Ku harap kau sudah disana dengan kastamu


Imelda Guzel:
jika itu baik bagimu.akhiri saja...sekalipun aku memohon tuk merangkul harapan tuk memilikimu.

namun aku sungguh tak sanggup lagi.

kau dan duniamu dan aku dengan dirikug.ada kamu tak ada kamu semuanya tetap sama.tak ada yang berubah

 
Diyah Ayu Saraswati:
kutanggalkan hasrat untuk merengkuh dan mengais kisah kita.
sehingga resap menanah berhenti melumur!
baiknya, berjalan masing-masing.
seperti dulu sebelum kenal, biar ini menjadi titik.


---TAMAT---

Judul: Cinta Terbentur Kasta 

Akhirnya, puisi berantai diakhiri oleh saya dengan penyematan judul (setelah berdiskusi selama beberapa menit).

Setelah menamatkan puisi tersebut saya juga menginbox para anggotanya dalam chatbox facebook:

Terimakasih untuk semuanya Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz, @imelda guzel, LaiLa Wardani Sembiring atas kerjasamanya, dan maaf apabila ada kata-kata atau perihal dari saya yang menyinggung. Senang bisa berkenalan dan bekerja sama dengan kalian pada event yang diselenggarakan oleh Penulis Dan Sastra.
Setelah melakukan diskusi kecil antara saya dengan @laila wardani sembiring maka judul yang diambil adalah "cinta terbentur kasta". Terimakasih untuk Imel dan Rahmi yang sdh mengusulkan judul.

Semoga keputusan tentang judul yang diambil bisa diterima kalian semua, dan untuk Rahman El Hakim terimakasih sdh menemani kelompok 13 walaupun hanya sebatas latihannya saja. Terimakasih untuk segalanya, kerjasama dan kekompakannya.

Tertanda,

Diyah Ayu Saraswati