Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Tulis, 4 Januari 2013


Hujan dengan derainya yang turun ke bumi adalah berkah dari yang kuasa, seperti halnya kalian yang hadir di hidupku, mengisi kisah di dalam buku riwayatku.
Takdir berjalan dengan baik karena mempertemukan raga ini dengan kalian, Ari Rohayati, Wiwik Agustin, Tri Dewi Purwanti, Asty Rakhmarani, Miftahul Hidayah, Ayu Jayanti, dan Rohmatul Ummaiyah.
Masih ingatkah awal bertemu dengan ku?
Mulanya, diantara kalian ada yang menolak kehadiran ku, tentunya aku tahu.
Mungkin kalian tidak menduganya, aku benar-benar mendekati kalian waktu itu. Mengikuti segala kegiatan yang kalian ikuti, menjalani dengan niat yang terselubung. Namun, niat yang baik yakni mendekat untuk mengenal dan menjalin pengakraban. Tanpa sangka tindakan yang kulakukan menjadi penuntun menemui takdir yang tidak lain adalah persahabatan kita.
Waktu pun berjalan terlalu cepat sampai akhirnya kita benar-benar menjadi lebih dari sahabat. Aku kira begitu, banyak sekali rintangan yang kita lalui. Kerap kali, salah-satu diantara kita di dera masalah dan di saat itu peran kita masih menjadi sahabat. Tidak pernah terpercik untuk meninggalkan satu-sama lain saat kesusahan singgah, persahabatan kita mengajarkan kasih tanpa pamrih, ada bukan hanya di saat riang.
Ya, kita selalu peduli satu sama lain. Rapat kecil yang acap kita lakukan adalah tanda bahwa kita selayaknya saudara yang berusaha mencari solusi bersama secara mufakat.
Itulah moment paling manis untuk ku, segalanya kita lakukan bersama.
Ya, persahabatan kita merekah menjadi hal positif memberikan makna bagi hidupku. Syukur alhamdulilah Allah menggariskan ku untuk dekat dengan kalian, untuk merasakan kasih dari ketulusan persahabatan.
Sepertinya waktu sengaja menggandeng kita untuk menjadi saudara. Cara kita bertemu adalah takdir yang indah, semoga silaturahim terus berjalan. Sujud syukur kepada yang kuasa atas hadirnya kalian.
Terimakasih ya Rabb. Alhamdulillahirabbil 'alamin.

Tertanda,




Diyah Ayu Saraswati
Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Apa kamu menginginkan seseorang untuk saat ini?
Belum saatnya untuk berfikir tentang hal begitu, dan belum ada seseorang yang aku inginkan. Tapi, seperti halnya manusia normal lainnya, kadang aku berfikir tentang sosok yang namanya lelaki. Terbesit untuk seperti dahulu, memiliki mereka dan memikirkannya dalam-dalam, di setiap detik pada jam-jam yang memanggut kemesraannya.
Ya, memang indah dan ada sedikit rindu untuk merasakannya kembali. Namun, tidak untuk sekarang, aku masih ingin berlama-lama dengan kesendirian, dan hal ini bukan berarti aku trauma dengan perihal yang dinamakan cinta.
Hanya ingin lebih kosen dengan kehidupan yang masih berantakan dan tidak cukup jelas menurut pribadiku!
Raga ini nampaknya ingin menata segalanya, mendamaikan hati dan berbahagia untuk dirinya terlebih dahulu. Intinya masih belum siap untuk membagi kisah dengan orang lain. Ingin menjadi wanita yang lebih baik dahulu, sehingga nantinya tidak merepotkan.
Pastinya semua itu akan datang dengan sendirinya, aku yakin segalanya sudah dipersiapkan oleh tangan-Nya. Untuk menunggu saat itu tiba, cukup dengan mengucapkan doa dan meminta yang terbaik saja. Amin.
Jadi, nantikan saja siapa yang akan merengkuh dan menjadikan diriku sebagai wanita yang mulia dimata-Nya. Amin.
Apa kamu pernah cemburu dengan teman atau mantanmu yang sudah berbahagia dengan pasangan mereka?
Alhamdulilah saya tidak pernah berfikir demikian. Mencemburui mereka sama halnya menanam sakit pada diri sendiri. Mereka bahagia, aku pun bahagia. Sungguh damai hati ini saat melihat mereka bergandeng mesra dengan pasangan mereka masing-masing.
            Bagaimana sikapmu saat temanmu mengkuliahimu perihal pasangan?
            Ya, diterima dan didengerin secara baik dan santai saja. Ceramah begitu sangatlah positif  dan menurutku itu bentuk perhatian serta rasa prihatin mereka. Mungkin, karena melihat aku masih saja jomblo sampai detik ini. Tapi, mau bagaimana lagi, namanya juga belum ada keinginan dan belum ada pilihan yang sekiranya cocok. Ya, semua pasti ada waktunya, yang jelas saat-saat ini aku masih nyaman untuk sendiri.
Jika ada yang mengagumi secara diam-diam dan kamu mengetahuinya, apa yang akan kamu lakuin?
Jika hal itu benar-benar terjadi nampaknya lucu sekali. Mengingat sekarang aku bukan lagi anak SMP atau SMA. Mungkin gila sekali jika pada usiaku ini mempunyai ‘secret admirer’. Hehehe.
Aku akan sangat menghargainya dan berterimakasih atas segala yang telah dilakukannya secara diam-diam.
            Apa yang kamu harapan/resolusi dari hidupmu di tahun 2013 ini?
Untuk pengharapan dan resolusi di tahun 2013 ini;
aku ingin hidupku berjalan lebih baik lagi. Kuliah tetap lancar dan IP serta IPK semester 5 ini bagus, dilancarkan dalam menempuh semester 6, dilancarkan dalam belajar dan berteman. Ya, intinya di tahun 2013 ini, dengan angka 21th yang sudah masuk dalam hidup aku, aku ingin menjadi pribadi yang lebih menyenangkan & kuat, lebih taat sama gusti Allah, mampu menjalankan ibadah sholat tepat waktu dan lancar dalam segala tindakan dan aktivitas yang dijalani. Selebihnya itu dulu, semoga semuanya mendapat penjabahan dari-Nya. Amin.

Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sendiri adalah kata yang paling nyaman untuk kehidupanku saat-saat ini. Sendiri akrab sekali dengan kata sepi dan kata memelas lainnya. Namun tidak untukku, sendiri adalah kebebasan yang terindah dan masa untuk bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik.
Mungkin banyak yang tidak percaya bahwa seseorang yang masih sendiri itu bahagia. Namun, akulah faktanya. I’m single, free and happy. Ngomong begini, bukan karna sudah terbiasa dengan predikat ‘sendiri’. Tapi, yang namanya sendiri memang bukan berarti kesepian atau menderita, tetaplah menghirup udara sebagai mana mestinya, dan tetaplah berkawan akrab dengan kebahagiaan.
Sungguh tidak ada kata sepi yang mendera dalam hidup ini. Hidupku dilingkupi teman, sahabat, bahkan sanak-saudara, dan ketiga malaikat lucu yang acap menjengukku setiap saatnya,  dan itu cukup meramaikan hidupku. Jikalau predikat ‘sendiri’ mendatangi secara tiba-tiba, maka janganlah dijadikan sebagai sebuah bumerang yang seakan-akan adalah bom dalam kehidupan. Tetaplah berfikir positif. Mungkin, belum dijatuhkan saja cinta dari yang diatas. Tetaplah bersemangat. Hidup itu panjang sepanjang tarikan masa depan yang cerah. Semua pasti ada waktunya, yang jelas persiapkan saja diri untuk menjadi lebih baik sehingga nantinya siap untuk mengawali kisah yang baru, dan tentunya kisah yang lebih menyenangkan dan bahagia.