Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sekarang kita bisa bilang semuanya adalah takdir. Dimana aku dan kamu pernah bersama, pernah bertemu sebagai dua orang yang saling suka.
Inget gak? Kita mau jadian aja susah banget. Beruntungnya banyak pihak yang dukung kita.
Seru banget kalau diinget.
Kita pacaran cuma seminggu lebih sehari.
Jahat banget ya aku bikin kamu susah, sedih, bahkan bikin kamu mutusin aku. Waktu itu aku ngerasa hubungan kita itu salah.


Kamu itu orang yang paling bikin aku gak bisa move on! aku ngerasa salah banget.
Tapi, tahun ini.. tepatnya maret 2013. Aku bener-bener bisa senyum lihat kamu dalam keadaan baek, lihat kamu bahagia sama orang yang baru. Sesuatu banget buat aku.


Selamat ota.. everlasting with eka. :)
Semua orang, termasuk aku.. selalu doain kamu..

Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Alhamdulilah. Tulisan saya lolos dalam sebuah event, kini sudah dibukukan dan dapat dinikmati dalam sebuah bentuk buku antologi (kumpulan karya sastra) yang berjudul "Dunia Jerawat".

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHafF_PLAJMLsOQxST8yDZK7tdCsR3NbN1q2iI_QXbpMzbQq-TyQAEIVK7NAOEcMkUKkJpayzTaQVfxcC7ditf-A9RaIQ8gQi2TEHJQjPQdYJsQVtQ5KtqZiRA-5rxo3dwtBfYfVXCr2U/s1600/Dunia+Jerawat.jpg


Judul : Dunia Jerawat
Pengarang : Radindra Rahman, dkk
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : v + 137 hlm
Harga : 38.000

Cara Pemesanan :
Ketik: JERAWAT # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP (untuk kontributor, ditambah judul naskah)
Kirim ke : 082333535560
Nanti Anda akan mendapatkan SMS No.Rek dan jumlah yang harus dibayarkan.

Sinopsis :
“Sebal! BeTe! Gak PeDe!”
Ya, siapa sih yang gak sebal kalau makhluk merah jambu
yang bernama JERAWAT menghiasi wajah? Pasti nge-BeTe-in banget.
Apalagi pas momen-momen penting, seperti nge-date sama si doi.
Uh, bisa gagal total tuh! So, butuh usaha ‘kan buat nge-berantas jerawat?
Dari mulai nyoba-nyoba bermacam produk kecantikan, minum jamu,
ngelakuin tips-tips superjitu, sampai berobat ke dokter.
Nah, uneg-uneg seputar jerawat, semuanya tersajikan dalam buku ini.
Tak hanya supergokil, tapi juga bikin mewek-mewek nih kisah-kisah di dalamnya.
Seperti apa sih teror Si Jerawat yang nyebalin itu?
Yuk, cari tahu selengkapnya di buku “Dunia Jerawat”!

*Nama-Nama Kontributor*
Julia Hartini | Ay Fany | Cynthia Zee | Haynannisa Ayano | Ana Salimatuzzakiyyah | Ariny NH | Faidah Vty | Miladani Iing Nadari | Titik Istikomah | Rere Zivago | Shofia Manzalini | Nenny Makmun | Naurah An-Nadhifa | Mahirah | Fath WS | Arinda Shafa | Karunia Sylviany Sambas | Yovita Andriani | Diyah Ayu Saraswati | Ocha Thalib | Ulfa | Anisa Sholihat | Rezita Agnesia Siregar | Milevia | Erlina Siska | Tri Oktiana | Susie Usielawati | Lauh Sutan Kusnandar | Danny Aisyah Oktafiani | Urai Rizki Abri Nova | Ernita Lusiana | Diyar Oksana |
Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Kejutan yang terbingkis dalam bulan ke-3 di tahun ini, membuat pipiku merona merah. Tuhan, terimakasih atas kesempatan yang telah engkau berikan, mempertemukan kembali aku padanya, dengan nama yang pernah berpendar dalam hati, dialah kenangan yang tiada lagi menjadi angan. Maret 12th 2013, meski perjumpaan ini hanya melalui jejaring sosial facebook. Namun,  ragaku seakan kembali menggenggam raganya, bercanda dalam sosok yang utuh. Sekelumit ingatan tentang cerita lampau menjadi peramai percakapan. Sungguh, telah memberikan kebahagiaan, ini sudah cukup. Melihatnya walau hanya dalam batasan dunia maya.
Biarkan aku dan dia menjadi abadi dengan berkerabat. (Jodohkanlah kami dengan rasa cinta antara seorang kakak dan adik. Ridhoilah niat baik ini, Tuhan. Amin.)

Tertanda,

Diyah Ayu Saraswati

Haana Islamidina
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Tulis, 18/02/2013 0:08

Event lomba puisi berantai yang diselenggarakan oleh sebuah grup di sebuah jejaring sosial facebook yang waktunya hanya 3 jam saja. Pukul 21:52 postingan awal puisi dari admin/KP grup disiapkan untuk kelompok saya, dan alhamdulilah sebelum batas waktunya (jam 1 pagi), kelompok saya dapat menyelesaikan puisi berantai tersebut.
  • Puisi berantai adalah puisi yang dituliskan secara beramai-ramai dengan satu tema. caranya dengan melanjutkan secara terus-menerus dari penulis satu ke penulis selanjutnya.
  • Dalam satu kelompok harus ada koordinator yang mengatur giliran posting dan mengarahkan teman-temannya agar rantai puisinya tetap bersambung hingga akhir. Giliran posting ditentukan bersama-sama dalam kelompok masing-masing.
  • Tiap peserta menulis 2-4 baris per posting. Satu peserta maksimal 5 kali posting. Jadi, akan terbentuk kurang lebih 5 x 5 = 25 puisi pendek yang sambung-menyambung.
  • Panjang kalimat/baris terserah, tapi tiap baris/kalimat maksimal 8 kata. Kalimat puisinya harus efektif, padu, dan memiliki rima yang indah, tidak asal tulis, memperhatikan kaidah EyD, dan harus berkaitan dengan puisi sebelumnya.
  • Yang jadi tantangan adalah kepiawaian setiap kelompok menyambung puisi pertama yang diberikan admin/KP menjadi rantai puisi yang indah.
  • Puisi yang diposting terakhir tidak boleh terkesan menggantung, tapi harus seakan menjadi ending dari rangkaian itu.
Dalam lomba ini saya adalah anggota dari kelompok 13.
 
Syukur alhamdulilah semuanya berjalan lancar. Walaupun ada beberapa kendala seperti berhalangan hadir salah satu anggota dalam kelompok, percecokan kecil di dalam kelompok karena adanya miskomunikasi (Salah 1 hal yang membuat saya gondok mulanya. Sebenarnya ini terjadi karena kurangnya pedekate dalam kelompok yang dikarenakan susahnya komunikasi antar anggota sebelum lomba dimulai, syukur rasa tanggung jawab masih berdegub di dalam kelompok ini. Sehingga semuanya dapat teratasi dan lomba pun dapat terselesaikan dengan baik.).
Lomba ini cukup menguras tenaga, pikiran, bahkan waktu. Tapi, cukup seru, sangat memacu adrenalin, dan baik untuk mengasah kemampuan otak dalam berfikir (menurut saya pribadi)!
Nantinya, menang atau kalah pada hasil akhirnya tidak menjadi masalah.

LOMBA PUISI BERANTAI (LPB) 002 - SABTU, 16 FEBRUARI 2013 - HASIL PUISI KEL. XIII


Puisi Awal dari Admin/KP:
Sekeping kebodohan, sebaiknya segera saja kita tertawakan
Agar ia tak lama-lama meretakkan tangisan.
Mungkin memang lebih baik tanpamu
Seperti ketika aku belum mengenalmu.

Diyah Ayu Saraswati:
segalanya membuncah ketika kau membahasakan ketiadaan,
dan hati ini kau koyak begitu saja!
pantaskah aku meratap? menangis tersedu-sedu . . .
ah...ini bodoh. rutuk hatiku dalam sunyi!

 
LaiLa Wardani Sembiring:
Semakin lama, ku merasa semakin terbodoh karena dirimu
Tapi kupikir! Melupakanmu jauh lebih baik daripada mengingatmu.
Kita sudah jelas berbeda! Kastamu begitu tinggi
Tapi, aku? Tidak!

RahmiIlhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:
Jiwa-jiwa yang kelabu membawaku terbang
Menyentuh dan menepis
Bayangmu yang kian mengiris
Dan angin ajari aku untuk melupakanmu


Imelda Guzel:
yang kurasa hanya kalut yang berkesudahan.membawa bayangan yg tak ada artinya tuk dilihat bahkan tuk diraih.menoleh mengembalikan lagi jiwa yang sudah berkeping-keping rapuh tuk disatukan.semuanya sudah tak mungkin lagi!

Diyah Ayu Saraswati:
tiada arah yang bisa membawa kisah ini,
sungguh aku meratap merana, miris teriris!
hanya luka mengangah yang terurai.

dalam mata keluargamu aku jelata!

 
LaiLa Wardani Sembiring:
Seketika tangisan piluku membuncah
Membayang akhir dari kasih percintaan kita
Sungguh! Aku tak rela berpisah denganmu
Perbedaan membuat kisah cinta bahagia menjadi memilukan

Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:
lalu sesekali aku menatap keluar jendela
Bayangmu masih ada disana
Mengapung dalam kepiluanku
cinta, beginikah susahnya??

Imelda Guzel:
apa lagi yang bisa terucap? Rasanya lidah sudah kelu dan hati sudah beku.menyesakkan sanubari hanya karna ego dan prinsip yg memaksaku harus memilih...bertahan atau menyerah.

Diyah Ayu Saraswati:
kita adalah bait-bait kisah pilu,
terjalin melalui hati, namun terputus dalam jurang kasta.
apalagi yang bisa kita sajikan terhadap dunia?

inilah cinta terlarang, cinta kita. sakit menjerit!


LaiLa Wardani Sembiring:
Mengapa harus ada jurang pemisah?
Menyakitkan! Menyakitkan!
Sunggu ini tak adil bagiku
Cinta terlarang, membuyarkan mimpi-mimpi indah kita

Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:

dan bunga-bunga yang harusnya
Ku hirup harum-harumnya
membekas menambah ngilu
Merasuk dan menyeret bertalu

Imelda Guzel:
menembus hingga dipalung jiwaku.mencoba tetap tegar tapi hati berkata lain.mau melawan tapi harga diri taruhannya.mencoba sabar namun logika tak bisa menolak gejolak emosi yg mempertentangkan antara adat dan perasaan!

Diyah Ayu Saraswati:
entah jawaban apa yang akan di bawa takdir!
kebodohan ini akan menancapkan luka pada akhir.
dalam episode yang di gurat oleh takdir.

ya, tentang perihal cinta yang salah, cinta kita.


LaiLa Wardani Sembiring:
Cinta suci yang kita tanam menjadi kusam
Rasa sayang yang di pupuk kini menjadi tak berarti
Semua berubah karena sudut pandang yang berbeda
Aku dan kau! Mungkinkah bersatu?


Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz:
memilah-milah kata-kata yang harusnya
Aku persembahkan terakhir untukmu
Sebelum aku mengakhiri cinta denganmu,
Ku harap kau sudah disana dengan kastamu


Imelda Guzel:
jika itu baik bagimu.akhiri saja...sekalipun aku memohon tuk merangkul harapan tuk memilikimu.

namun aku sungguh tak sanggup lagi.

kau dan duniamu dan aku dengan dirikug.ada kamu tak ada kamu semuanya tetap sama.tak ada yang berubah

 
Diyah Ayu Saraswati:
kutanggalkan hasrat untuk merengkuh dan mengais kisah kita.
sehingga resap menanah berhenti melumur!
baiknya, berjalan masing-masing.
seperti dulu sebelum kenal, biar ini menjadi titik.


---TAMAT---

Judul: Cinta Terbentur Kasta 

Akhirnya, puisi berantai diakhiri oleh saya dengan penyematan judul (setelah berdiskusi selama beberapa menit).

Setelah menamatkan puisi tersebut saya juga menginbox para anggotanya dalam chatbox facebook:

Terimakasih untuk semuanya Rahmi Ilhamfever Claryntalala LaaGhokillunz, @imelda guzel, LaiLa Wardani Sembiring atas kerjasamanya, dan maaf apabila ada kata-kata atau perihal dari saya yang menyinggung. Senang bisa berkenalan dan bekerja sama dengan kalian pada event yang diselenggarakan oleh Penulis Dan Sastra.
Setelah melakukan diskusi kecil antara saya dengan @laila wardani sembiring maka judul yang diambil adalah "cinta terbentur kasta". Terimakasih untuk Imel dan Rahmi yang sdh mengusulkan judul.

Semoga keputusan tentang judul yang diambil bisa diterima kalian semua, dan untuk Rahman El Hakim terimakasih sdh menemani kelompok 13 walaupun hanya sebatas latihannya saja. Terimakasih untuk segalanya, kerjasama dan kekompakannya.

Tertanda,

Diyah Ayu Saraswati